Saat melakukan ekspedisi untuk mengumpulkan larva amfibi di hutan terpencil yang ada di Sumatera, Umilaela Arifin dari University of Hamburg dan timnya tak sengaja menemukan dua spesies katak yang belum pernah dilihat sebelumnya. Berbeda dari katak umumnya atau yang pernah ditemukan sebelumnya, katak ini memiliki ciri fisik unik yang diduga hasil adaptasi terhadap lingkungan. Kedua spesies yang baru ditemukan itu bernama Sumaterana montana dan Sumaterana dabulescens. Peneliti juga menemukan kecebongnya. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Zoosystemics and Evolution, kecebong yang mereka temukan memiliki mulut kecil yang disebut cakram oral. Dua spesies katak ini juga punya keunikan serupa, yakni memiliki isapan berbentuk mirip cangkir yang ada di bagian bawah mulut, tepatnya di perut. "Fenomena di mana kecebong punya penghisap perut dikenal sebagai gastromyzophoru. Adaptasi ini tergolong langka dan banyak ditemukan pada kodok tertentu yang ada di Amerika dan Asia,"...