Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

4 Senjata Tradisional dari Sumatera Selatan

Perkembangan kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan sudah melewati banyak fase. Kejayaan kerajaan Sriwijaya di masa lampau contohnya, sedikitnya sudah banyak berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakatnya. Pengaruh tersebut dapat kita lihat dari adanya beberapa peninggalan sejarah kebendaan, salah satunya adalah perkakas senjata tradisional yang kerap digunakan dalam melindungi diri dan juga memudahkan kegiatan didalam pertanian. Berbicara mengenai senjata tradisional, masyarakat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai beberapa macam senjata. Nah apa sajakah senjata tradisional tersebut? Berikut ini 4 senjata tradisional dari Sumatera Selatan : Daftar Isi Tombak Trisula Keris Skin Khudok 1. Tombak Trisula Tombak Trisula Tombak Trisula ini berbentuk sebuah tombak kayu dengan 3 (tiga) mata tajam pada bagian ujungnya. Panjang dari tombak ini adalah setinggi orang dewasa, yaitu sekitar 180 centimeter dan dahulunya kerap digunakan para prajurit kerajaan Sriwijaya seb

4 Senjata Tradisional Minangkabau (SUMATERA BARAT)

Indonesia, sebagai negara beragam suku bangsa, tentu memiliki kekayaan beragam kultur budaya. Oleh karena itu setiap daerah memiliki ciri identitas masing-masing. Begitu pula dengan senjata tradisionalnya. Provinsi Sumatera Barat yang dikenal memiliki akar budaya Minangkabau yang kuat, tentu saja memiliki senjata hasil produk budaya. Menurut wikipedia.org; Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata. Etnis Minangkabau sejak dulu kala dikenal sebagai bangsa perantau, masyarakat Minangkabau umumnya dibekali keahlian beladiri  Silek  (Silat), mereka biasanya juga melindungi diri dengan perbekalan senjata. Berikut adalah beberapa Senjata-Senjata Tradisional Masyarakat Minangkabau: 1. Senjata Tradisional Minan

Sumatera Diwakilkan Oleh MENKUHAM pada HUT RI ke-72, Yasonna Laoly dan Istri Elisye Widya Ketaren.

Menyangkut dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-72, Presiden Indonesi Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada pasangan dengan baju adat terbaik. Disini pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda kepada pasangan Baju Adat Terbaik yaitu MENKUHAM, Yasonna Laoly. Dipembahasan kali ini Kita membahas keunikan Pakaian yang dipakai oleh beliau,yaitu Pakaian Adat Nias dan Istrinya memakai Pakaian Khas Suku Karo . Yasonna Hamonangan Laoly, satu-satunya anggota Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, yang berasal dari Sumatera Utara danmenjadi putra Nias pertama yang menjabat menteri. Di media sosial, setelah susunan Kabinet Kerja diumumkan Presiden Joko Widodo, banyak netizen yang bertanya: mengapa tidak ada tokoh Sumatera Utara? Ada juga yang bertanya lebih detil: mengapa tidak ada tokoh Batak? Bila merujuk tulisan Heno Bharata di  Kompasiana  dapat disimpulkan untuk sementara bahwa Sumatera Utara dan suku Batak diwakili DR. Yas

Pisau Tumbuk Lada, Pusaka Suku Karo

Bahan utama pisau ini adalah pada gagang terbuat dari tanduk kerbau, pisau terbuat dari kuningan atau besi, sedangkan sarung pisau terbuat dari pangkal bambu atau tanduk kerbau, Pada pangkal sarung Tumbuk Lada terdapat bonjolan bundar yang selalunya dihias dengan ukiran yang dipahat biasanya bentuknya mirip kepala ayam. Sarung senjata ini sering dilapis dengan kepingan perak atau kuningan. Tumbuk Lada digunakan secara menikam, mengiris dan menusuk dalam pertempuran jarak dekat. Ia boleh dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun mata ke bawah tetapi sekarang pada umumnya jadi perhiasan atau pusaka yg dipakai di acara adat, atau untuk keperluan pengobatan, maka diadakan upacara Ngelegi Besi Mersik kepada Kalibumbu. Sejauh pengetahuan saya senjata ini bisa juga diisi jimat atau bisa juga diisi racun. Pisau ini sangat unik dalam menentukan pemiliknya, Adapun cara menentukan apakah Piso Tumbuk Lada itu cocok baginya atau tidak ialah: - dengan mengukur menggunak

Senjata Tradisional Sumatera Utara (Batak Toba) , Gambar, dan Keunikannya

Masyarakat Batak dikenal sebagai masyarakat yang mampu menjaga kelestarian budaya nenek moyangnya. Di mana pun berada, identitas masyarakat Batak akan tetap terlihat. Ia bahkan tak segan menggunakan bahasa ibunya untuk berkomunikasi dengan sesamanya meski berada di lingkungan perantauan. Bukti kelestarian budaya Batak juga dapat dilihat dari terjaganya peninggalan budaya kebendaan, salah satunya adalah beragam senjata tradisional. Nah, di artikel berikut ini, kita akan mengulas tentang beragam senjata tradisional Sumatera Utara tersebut lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Senjata Tradisional Sumatera Utara Ada banyak peninggalan senjata tradisional Sumatera Utara yang berasal dari kebudayaan Suku Batak. Beberapa di antaranya seperti piso gaja dompak, tongkat tunggal panaluan, piso karo, hujur siringis, piso gading, piso sanalenggam, dan piso toba. 1. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak Senjata tradisional Sumatera Utara yang pertama dan yang paling terkenal adalah pisau Gaja

Daftar 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan

Daftar 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Daftar kode dan nama 17 kabupaten/kota beserta ibu kota kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari 13 kabupaten dan 4 kota pada tahun 2015 berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia adalah sebagai berikut: No Kode Kabupaten/Kota Ibu Kota Kabupaten 1 16.01 Kabupaten Ogan Komering Ulu Baturaja 2 16.02 Kabupaten Ogan Komering Ilir Kayu Agung 3 16.03 Kabupaten Muara Enim Muara Enim 4 16.04 Kabupaten Lahat Lahat 5 16.05 Kabupaten Musi Rawas Muara Beliti 6 16.06 Kabupaten Musi Banyuasin Sekayu 7 16.07 Kabupaten Banyuasin Pangkalan Balai 8 16.08 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura 9 16.09 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Muara Dua 10 16.10 Kabupaten Ogan Ilir Indralaya 11 16.11 Kabupaten Empat Lawang Tebing Tinggi 12 16.12 Kabupaten Penukal Abab

KARO BUKAN BATAK ?

KARO BUKAN BATAK ? Heboh di sosmed tentang pernyataan seorang public figur yang menyebutkan KARO BUKAN BATAK live pada acara bergengsi mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak.  BATAK adalah satu suku bangsa di Indonesia yang terdiri dari 5 puak yaitu Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola/Mandailing. Banyak literature sejarah yang mencatat hal ini, dimulai dari catatan masa, sundut, tempat sampai catatan peninggalan sejarah baik itu seni dan budaya.  Sebenarnya Penolakan terhadap batak ini bukan kali ini saja terjadi, sejak dulu banyak sekali orang orang dari PUAK SIMALUNGUN, MANDAILING dan KARO yang tidak ingin disebut BATAK. Menurut beberapa sumber, konotasi negative BATAK sebagai suku primitive dan KANIBAL menjadi penyebab utama mengapa banyak orang tidak mau disebut BATAK, tidak heran jika jaman dulu orang mengganti istilah batak menjadi TAPANULI agar lebih “enak” didengar, padahal mereka lupa satu hal bahwa TAPANULI adalah wilayah dan BAT

Asal Usul Suku Batak

Bila kita berbicara tentang  Pomparan ni Sipitu Ama , tentu tidak lepas dari  Ompu Tuan Situmorang  bukan. Pernahkah terbersit di dalam pikiran kita  siapa itu Ompu Tuan Situmorang, siapa Bapaknya, siapa Ompungnya?  Kita kembali ke belakang sejenak yah.  Ompu Tuan Situmorang memiliki bapak bernama Si Raja Lontung, dan Ompungnya adalah Si Raja Batak . Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Ompu Tuan Situmorang merupakan generasi ketiga dari Si Raja Batak yang menjadi asal muasal Orang Batak. Karena kita sebelumnya sudah membahasa mengenai Ompu Tuan Situmorang dan Si Raja Lontung, maka kali ini kita akan memaparkan tentang  Asal Usul Suku Batak . Simak selanjutnya berikut di bawah ini. Asal usul suku Batak  sangat sulit untuk ditelusuri dikarenakan minimnya situs peninggalan sejarah yang menceritakan tentang suku Batak, maka dengan mengutip dari berbagai sumber termasuk tulisan diberbagai blog dan juga buku-buku yang menulis tentang Batak, kami mencoba untuk menyajikanya bagi para pemb