Indonesia, sebagai negara beragam suku bangsa, tentu memiliki kekayaan beragam kultur budaya. Oleh karena itu setiap daerah memiliki ciri identitas masing-masing.
Begitu pula dengan senjata tradisionalnya. Provinsi Sumatera Barat yang dikenal memiliki akar budaya Minangkabau yang kuat, tentu saja memiliki senjata hasil produk budaya.
Menurut wikipedia.org; Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh atau menghancurkan suatu benda.
Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata.
Etnis Minangkabau sejak dulu kala dikenal sebagai bangsa perantau, masyarakat Minangkabau umumnya dibekali keahlian beladiri Silek (Silat), mereka biasanya juga melindungi diri dengan perbekalan senjata.
Berikut adalah beberapa Senjata-Senjata Tradisional Masyarakat Minangkabau:
1. Senjata Tradisional Minang Kabau – Kerambit
Kerambit dipakai dalam pertarungan jarak pendek (Close Range Combat) yang lebih mengandalkan keberanian dan keahlian bela diri.
Senjata ini dikategorikan senjata berbahaya, karena dapat digunakan untuk menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi.
Sabetan senjata Kerambit bila mengenai tubuh, dari luar memang tampak seperti luka sayatan kecil, namun pada bagian dalam tubuh bisa menimbulkan akibat yang sangat fatal karena urat-urat putus.
Berdasarkan sejarah, Kerambit dipercaya berasal dari Minangkabau. Dalam catatan tertua yang ditemukan, yaitu Asian Journal British: July – Dec 1827, mengatakan bahwa tentara Minangkabau dipersenjatai dengan keris di pinggang dan tombak di tangan mereka
Sedangkan Kerambit digunakan sebagai upaya terakhir ketika senjata lain habis atau hilang dalam pertempuran.
Saat ini Kerambit telah dikembangkan pihak barat dengan banyak varian, dan menjadi senjata wajib personel US Marshall.
2. Senjata Tradisional Minang Kabau – Karih
Karih (Keris) adalah Senjata tradisional Sumatera Barat. Bentuknya seperti keris tapi tidak berlekuk. Hulunya yang berukir agak melengkung ke bawah, sehingga lebih mudah untuk menggenggamnya.
Karih fungsinya sebagai senjata tikam, di samping belati. Karih biasanya dipakai oleh kaum laki-laki aristoktrat dan diletakkan di sebelah depan pinggang, saat sekarang penggunaannya hanya dipakai bagi mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat pria.
3. Senjata Tradisional Minang Kabau – Kalewang
Kalewang adalah pedang bergaya golok bersisi satu. Dalam hal ukuran, berat dan bentuk Kalewang adalah pertengahan antara golok dan kampilan.
Kalewang bermata lurus, namun sebagian besar Kalewang bermata lengkung dengan ukuran sepanjang pedang pada umumnya.
Kalewang menjadi senjata utama para pasukan Paderi kala Perang Paderi bergolak di Sumatera Barat pada abad 19. Perwira-perwira Paderi dikenal sangat terampil menggunakan Kalewang saat bertempur.
4. Senjata Tradisonal Minang Kabau – Ruduih
Ruduih adalah senjata tradisional sejenis golok. Senjata ini dapat dikatakan sebagai senjata perang. Sedangkan untuk berburu biasanya menggunakan sumpitan.
Dan sejenis senjata tradisional yang paling terkenal di Minang adalah Karih yang merupakan senjata tikam selain belati.
Keberadaan ruduih tercatat di dalam Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma, sebagai senjata yang digunakan dalam perang Manggopoh (1908).
Comments
Post a Comment