Skip to main content

Sumatera Diwakilkan Oleh MENKUHAM pada HUT RI ke-72, Yasonna Laoly dan Istri Elisye Widya Ketaren.

Menyangkut dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-72, Presiden Indonesi Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada pasangan dengan baju adat terbaik.
Disini pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda kepada pasangan Baju Adat Terbaik yaitu MENKUHAM, Yasonna Laoly.



Dipembahasan kali ini Kita membahas keunikan Pakaian yang dipakai oleh beliau,yaitu Pakaian Adat Nias dan Istrinya memakai Pakaian Khas Suku Karo .Yasonna Hamonangan Laoly, satu-satunya anggota Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, yang berasal dari Sumatera Utara danmenjadi putra Nias pertama yang menjabat menteri.

Di media sosial, setelah susunan Kabinet Kerja diumumkan Presiden Joko Widodo, banyak netizen yang bertanya: mengapa tidak ada tokoh Sumatera Utara? Ada juga yang bertanya lebih detil: mengapa tidak ada tokoh Batak?




Bila merujuk tulisan Heno Bharata di Kompasiana dapat disimpulkan untuk sementara bahwa Sumatera Utara dan suku Batak diwakili DR. Yasona Hamonangan Laoly, SH. MSc.
Di dalam Kabinet Kerja, Yasona Laoly ditempatkan sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Merujuk pada nama tengahnya, pria Nias ini adalah blasteran Batak dan Nias.Yasona disebutan lahir dan besar di Sorka Menyangkut dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-72, Presiden Indonesi Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada pasangan dengan baju adat terbaik.
Disini pada tanggal 17 Agustus 2017, Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-72 ini Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda kepada pasangan Baju Adat Terbaik yaitu MENKUHAM, Yasonna Laoly beserta Istri Elisye Widya Ketaren

Dipembahasan kali ini Kita membahas keunikan Pakaian yang dipakai oleh beliau,yaitu Pakaian Adat Nias dan Istrinya memakai Pakaian Khas Suku Karo. Pada Perayaan Hari Kemerdekaan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia MENKUHAM,Yasonna Laoly beserta Istrinya Elisye Widya Ketaren mewakilkan kebudayaan Sumatera,terkhusus Sumatera Utara karena Yasonna Laoly beserta Istrinya memakai pakaian Adat Suku Nias dan Suku Karo.
Nias adalah sebuah pulau di sebelah barat Sumatera. Karena dipisahkan oleh selat yang cukup lebar, orang di Pulau Nias memiliki budaya yang berbeda dengan orang-orang di Tanah Batak, dan secara antropologi  kedua suku dinyatakan berbeda.
Heno Bharata dalam tulisannya juga mengatakan, Yasona menikah dengan seorang perempuan Asli Suku Karo. Hal ini menjadi pengaya bathin dan intelektual seorang Yasona Hamonangan Laoly.
“Terbukti, karakter tegas dan gigih serta jujur yang menjadi panutan suku Nias dan Suku Karo yang Diwakilkan melalui istrinya yang bernama Elisye Widya Ketaren, terlihat dan terasa mengalir deras dalam diri Yasona Laoly,” 

Comments

Popular posts from this blog

Senjata Tradisional Sumatera Utara (Batak Toba) , Gambar, dan Keunikannya

Masyarakat Batak dikenal sebagai masyarakat yang mampu menjaga kelestarian budaya nenek moyangnya. Di mana pun berada, identitas masyarakat Batak akan tetap terlihat. Ia bahkan tak segan menggunakan bahasa ibunya untuk berkomunikasi dengan sesamanya meski berada di lingkungan perantauan. Bukti kelestarian budaya Batak juga dapat dilihat dari terjaganya peninggalan budaya kebendaan, salah satunya adalah beragam senjata tradisional. Nah, di artikel berikut ini, kita akan mengulas tentang beragam senjata tradisional Sumatera Utara tersebut lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Senjata Tradisional Sumatera Utara Ada banyak peninggalan senjata tradisional Sumatera Utara yang berasal dari kebudayaan Suku Batak. Beberapa di antaranya seperti piso gaja dompak, tongkat tunggal panaluan, piso karo, hujur siringis, piso gading, piso sanalenggam, dan piso toba. 1. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak Senjata tradisional Sumatera Utara yang pertama dan yang paling terkenal adalah pisau Gaja...

4 Senjata Tradisional Minangkabau (SUMATERA BARAT)

Indonesia, sebagai negara beragam suku bangsa, tentu memiliki kekayaan beragam kultur budaya. Oleh karena itu setiap daerah memiliki ciri identitas masing-masing. Begitu pula dengan senjata tradisionalnya. Provinsi Sumatera Barat yang dikenal memiliki akar budaya Minangkabau yang kuat, tentu saja memiliki senjata hasil produk budaya. Menurut wikipedia.org; Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata. Etnis Minangkabau sejak dulu kala dikenal sebagai bangsa perantau, masyarakat Minangkabau umumnya dibekali keahlian beladiri  Silek  (Silat), mereka biasanya juga melindungi diri dengan perbekalan senjata. Berikut adalah beberapa Senjata-Senjata Tradisional Masyarakat Minangkabau: 1. Senjata Tradisio...

4 Senjata Tradisional dari Sumatera Selatan

Perkembangan kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan sudah melewati banyak fase. Kejayaan kerajaan Sriwijaya di masa lampau contohnya, sedikitnya sudah banyak berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakatnya. Pengaruh tersebut dapat kita lihat dari adanya beberapa peninggalan sejarah kebendaan, salah satunya adalah perkakas senjata tradisional yang kerap digunakan dalam melindungi diri dan juga memudahkan kegiatan didalam pertanian. Berbicara mengenai senjata tradisional, masyarakat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai beberapa macam senjata. Nah apa sajakah senjata tradisional tersebut? Berikut ini 4 senjata tradisional dari Sumatera Selatan : Daftar Isi Tombak Trisula Keris Skin Khudok 1. Tombak Trisula Tombak Trisula Tombak Trisula ini berbentuk sebuah tombak kayu dengan 3 (tiga) mata tajam pada bagian ujungnya. Panjang dari tombak ini adalah setinggi orang dewasa, yaitu sekitar 180 centimeter dan dahulunya kerap digunakan para prajurit kerajaan Sriwijaya seb...