Letusan Gunung Sinabung kini menjadi bencana nasional paling fenomenal di Indonesia bahkan di dunia. Tak seorang pun menduga bahwa gunung yang sudah ratusan tahun tertidur itu tiba-tiba erupsi.
Gunung Sinabung mengeluarkan lava pijar dan abu vulkanik tanpa henti. Korban yang berjatuhan jumlahnya mencapai ratusan. Indonesia kembali berduka.
Namun, dibalik letusan dahsyat tersebut, Gunung Sinabung menyimpan cerita misteri. Seperti apa misteri yang terkuak itu? Simak ulasan berikut ini.
1Meletus 800 Tahun Silam
Sebuah penemuan fosil kayu yang terbakar di kedalaman 20 meter membuktikan adanya letusan Gunung Sinabung di masa lampau.
Sebuah penemuan fosil kayu yang terbakar di kedalaman 20 meter membuktikan adanya letusan Gunung Sinabung di masa lampau.
Lokasi penemuan terletak di Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Setelah diteliti pada tahun 2010 silam, kayu tersebut merupakan kayu terbakar karena letusan Gunung Sinabung sekitar 800 tahun lalu.
Padahal, Gunung Sinabung sebelumnya masuk dalam daftar gunung mati yang tidak pernah meletus sejak tahun 1600.
Siapa sangka, justru gunung ini mengeluarkan letusan yang dahsyat. Peristiwa 800 tahun lalu tetap menjadi misteri yang pelan-pelan dikupas menjadi fakta.
2Tidak Meletus di Tengah
Biasanya, tatkala gunung meletus, bagian tengah lah yang merekah dan mengeluarkan lava pijar. Tapi, erupsi Gunung Sinabung berbeda dari gunung kebanyakan.
Biasanya, tatkala gunung meletus, bagian tengah lah yang merekah dan mengeluarkan lava pijar. Tapi, erupsi Gunung Sinabung berbeda dari gunung kebanyakan.
Gunung Sinabung meletus di bagian samping bukan di puncak. Orang-orang justru khawatir dengan kejadian langka ini. Pasalnya, jika bagian samping terus terkikis, maka berpotensi membuat gunung rata dengan tanah.
3Gunung Sinabung Bukan Sibayak
Persepsi masyarakat Karo terhadap Gunung Sibayak dan Sinabung mendatangkan kejutan luar biasa.
Masyarakat lebih mewaspadai keberadaan Gunung Sibayak yang mendapat label gunung aktif. Pasalnya, gunung itu pernah meletus di tahun 1881.
Namun, ternyata Gunung Sinabung lah yang meletus dengan dahsyat. Mereka tidak pernah menyangka gunung mati itu hidup kembali dan memakan banyak korban.
4Misteri Orang Berdoa
Letusan Gunung Sinabung tidak hanya menyisakan duka tetapi juga menorehkan kisah misteri.
Letusan Gunung Sinabung tidak hanya menyisakan duka tetapi juga menorehkan kisah misteri.
Beberapa orang bercerita bahwa pada saat kejadian erupsi Sinabung, abu vulkanik yang meletup ke angkasa membentuk orang berdoa.
Hal itu memang hal yang tidak biasa. Kepulan awan dan abu vulkanik yang keluar dari gunung seharusnya berbentuk mengikuti arah angin.
Banyak yang menebak-nebak makna dibalik symbol orang berdoa ini. Sebagian berkata bahwa kepulan itu mengingatkan untuk selalu berdoa agar selamat dan terhindar dari bahaya.
5Anak Gunung Toba
Gunung Toba adalah gunung yang letusan paling mengerikan di dunia. Gunung itu meletus ratusan tahun silam. Erupsinya disebut-sebut hampir membuat manusia punah. Orang menjulukinya sebagai kiamat purba.
Gunung Toba adalah gunung yang letusan paling mengerikan di dunia. Gunung itu meletus ratusan tahun silam. Erupsinya disebut-sebut hampir membuat manusia punah. Orang menjulukinya sebagai kiamat purba.
Letusan Gunung Toba ternyata menciptakan dua buah gunung, yaitu Sinabung dan Sibayak.
Gunung yang berhasil membentuk Pulau Samosir dan Danau toba ini berhasil meninggalkan dua anak gunung aktif dan pernah meletus hebat.
6Erupsi Terlama di Indonesia
Gunung Sinabung memecahkan rekor erupsi terlama di Indonesia. Rekor sebelumnya diraih oleh Gunung Bromo dengan lama erupsi tujuh bulan.
Gunung Sinabung memecahkan rekor erupsi terlama di Indonesia. Rekor sebelumnya diraih oleh Gunung Bromo dengan lama erupsi tujuh bulan.
Kini, gunung itu telah disusul oleh Gunung Sinabung yang memakan waktu lebih lama.
Letusan Gunung Sinabung berdampak negatif terhadap perekonomian, jiwa dan raga. Kemerosotan ekonomi terjadi cukup parah ketika erupsi Gunung Sinabung.
Dari sisi kerusakan, letusan Gunung Sinabung ini memang paling tinggi dibandingkan Gunung Bromo, Galunggung dan Agung.
Tapi, erupsi tak selamanya berdampak negatif. Dampak positifnya, tanah bekas erupsi menjadi sangat subur. Material-material seperti abu dan pasir mengandung zat yang dibutuhkan tumbuhan.
Comments
Post a Comment