Skip to main content

Pisau Tumbuk Lada, Pusaka Suku Karo

Bahan utama pisau ini adalah pada gagang terbuat dari tanduk kerbau, pisau terbuat dari kuningan atau besi, sedangkan sarung pisau terbuat dari pangkal bambu atau tanduk kerbau, Pada pangkal sarung Tumbuk Lada terdapat bonjolan bundar yang selalunya dihias dengan ukiran yang dipahat biasanya bentuknya mirip kepala ayam. Sarung senjata ini sering dilapis dengan kepingan perak atau kuningan.

Tumbuk Lada digunakan secara menikam, mengiris dan menusuk dalam pertempuran jarak dekat. Ia boleh dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun mata ke bawah tetapi sekarang pada umumnya jadi perhiasan atau pusaka yg dipakai di acara adat, atau untuk keperluan pengobatan, maka diadakan upacara Ngelegi Besi Mersik kepada Kalibumbu. Sejauh pengetahuan saya senjata ini bisa juga diisi jimat atau bisa juga diisi racun.

Pisau ini sangat unik dalam menentukan pemiliknya, Adapun cara menentukan apakah Piso Tumbuk Lada itu cocok baginya atau tidak ialah:
- dengan mengukur menggunakan teknik ibu jari kanan dan kiri
- dengan menantikan petunjuk lewat mimpi

Tetapi pada saat ini pembuatan senjata ini sudah banyak yang bukan buatan tangan ( hand made ) tetapi sudah menggunakan mesin, sehingga nilai pamor nya berkurang, banyak dijumpai di Pasar, meskipun asli buatan tangan masih banyak ditemukan di perkampungan yang memiliki pandai besi tradisional. Sekedar informasi, jenis pisau ini juga banyak ditemukan di beberapa tempat di Aceh, Sumatera ( Melayu ) sampai ke Malaysia dengan varian berbeda.


Tentang Tumbuk Lada :
Pisau Tumbuk lada ada beberapa motif ukirannya dan ada juga yang tidak berukir. Bahan pisau juga berbeda beda tergantung kepada keperluannya. Kalau Anak Beru mindo besi mersik (piso Tumbuk Lada) kepada kalimbubu maka biasanya bahan besinya terdiri dari 5 negeri (Kerajaan), kemudian dilebur menjadi satu baru kemudian di tempa menjadi pisau. Arti angka lima disini ialah gelah ertima tendi irumah (agar jiwa dan rohnya tetap berada dirumah).

Maksud diadakannya upacara ngelegi besi mersik (pisau) kepada kalimbubu dikarenakan bebere mamana sering kurang / tidak sehat. Menurut kepercayaan , si “Bebere” termama – mama tendinya. Jadi dalam upaya penyembuhan dan agar sakit sang “bebere” tidak kambuh – kambuh lagi maka dimintala besi mersik (pisau) kepada Kalimbubu.

Bahan – bahan piso tumbuk lada ialah besi 5 negeri , anduk kerbo , gading gajah , kayu lemak sawa , kayu petarum (untuk sarungnya) , riman untuk rempu (pengikat sembung/sarung , boleh juga pengikatnya (lantap) yang terbuat dari emas , suasa dan perak.  Ukuran hulu (sungkul) dan sarung (sembung) pisau untuk tumbuk lada bermacam macam jenisnya ada ukiran ‘Pucuk Merbung’ . ‘Cekili Kambing’ , ‘Pakau – Pakau’ , ‘Pantil Manggus’, ‘Desa Siwaluh’ , ‘Lukisan Tonggal’ dll.

Pisau Tumbuk Lada adalah pisau spesifik KARO. Disamping makna besi mersik, tumbuk lada juga banyak digunakan hanya sebagai barang hiasan dan juga sebagai “SENJATA”. Untuk menentukan serasi atau tidaknya pisau tumbuk lada ditangan seseorang maka dapat dilihat dengan cara diukur panjan


g pisau dengan menggunakan ‘ibu jari’ dimulai dari pangkal besinya hingga ke ujung dan biasanya jumlah hitungan akan disesuaikan dengan diri pengguna dan kesemuanya ini juga harus ditanyakan kepada seorang ‘Guru’ (dukun) dan tergantung dengan pekerjaan maupun jabatan sang pemegang tumbuk lada itu sendiri. Ada juga sebagian orang , sebelum memakai atau sebelum memiliki tumbuk lada ini terlebih dahulu dibawa/di impikan dulu semalam. Apabila mendapat mimpi baik maka serasi untuk dipegang olehnya dan sebaliknya.


Masih banyak pisau atau golok khas dari Tanah Karo, tetapi saya akan ulas dikemudian hari


Sumber : http://ujungbawangsimalem.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog

Senjata Tradisional Sumatera Utara (Batak Toba) , Gambar, dan Keunikannya

Masyarakat Batak dikenal sebagai masyarakat yang mampu menjaga kelestarian budaya nenek moyangnya. Di mana pun berada, identitas masyarakat Batak akan tetap terlihat. Ia bahkan tak segan menggunakan bahasa ibunya untuk berkomunikasi dengan sesamanya meski berada di lingkungan perantauan. Bukti kelestarian budaya Batak juga dapat dilihat dari terjaganya peninggalan budaya kebendaan, salah satunya adalah beragam senjata tradisional. Nah, di artikel berikut ini, kita akan mengulas tentang beragam senjata tradisional Sumatera Utara tersebut lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Senjata Tradisional Sumatera Utara Ada banyak peninggalan senjata tradisional Sumatera Utara yang berasal dari kebudayaan Suku Batak. Beberapa di antaranya seperti piso gaja dompak, tongkat tunggal panaluan, piso karo, hujur siringis, piso gading, piso sanalenggam, dan piso toba. 1. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak Senjata tradisional Sumatera Utara yang pertama dan yang paling terkenal adalah pisau Gaja

4 Senjata Tradisional Minangkabau (SUMATERA BARAT)

Indonesia, sebagai negara beragam suku bangsa, tentu memiliki kekayaan beragam kultur budaya. Oleh karena itu setiap daerah memiliki ciri identitas masing-masing. Begitu pula dengan senjata tradisionalnya. Provinsi Sumatera Barat yang dikenal memiliki akar budaya Minangkabau yang kuat, tentu saja memiliki senjata hasil produk budaya. Menurut wikipedia.org; Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata. Etnis Minangkabau sejak dulu kala dikenal sebagai bangsa perantau, masyarakat Minangkabau umumnya dibekali keahlian beladiri  Silek  (Silat), mereka biasanya juga melindungi diri dengan perbekalan senjata. Berikut adalah beberapa Senjata-Senjata Tradisional Masyarakat Minangkabau: 1. Senjata Tradisional Minan

Kesenian Dan Budaya Sumatera Selatan

S umatera Selatan  adalah salah satu provinsi Indonesia  yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera . Provinsi ini beribukota di Palembang.  Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi  di utara, provinsi Kep. Bangka Belitung  di timur, provinsi Lampung  di selatan dan Provinsi Bengkulu  di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumu dan gas alam  dan batu bara . Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi , Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan temp